Koran Kaltara, 3 Februari 2022
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Kota Tanjung Selor mengalami inflasi tertinggi di regional Kalimantan pada awal tahun 2022. Ini mencerminkan jika tren kenaikan harga barang dan jasa menempati puncak tertinggi dibandingkan 11 kota lainnya.
Inflasi yang terjadi di Tanjung Selor juga menempati urutan tertinggi di tingkat nasional. Dari 90 kota penghitungan inflasi di Indonesia, Tanjung Selor menempati urutan ke empat. Posisinya tepat di bawah Kota Tembilahan, Provinsi Riau dengan inflasi 1,37 persen.
Inflasi tertinggi di Tanjung Selor terjadi pada kelompok pengeluaran transportasi di angka 6,4 persen. Angka ini menunjukkan kenaikan harga di Ibukota Kaltara, berada di atas target pemerintah pusat pada kisaran 4 sampai 5 persen.
Tingginya inflasi pada sektor transportasi disebabkan oleh tarif angkutan udara. Komoditas ini bahkan kembali menempati urutan tertinggi penyumbang inflasi dominan di Tanjung Selor.
Selain kelompok transportasi, ada 7 kelompok pengeluaran lain yang mengalami inflasi di Tanjung Selor. Inflasi tertinggi kedua terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar lainnya sebesar 3,06 persen. Kemudian disusul kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,07 persen.
Jika dibandingkan dengan Tarakan sebagai salah satu kota penghitungan inflasi di Kalimantan Utara, terjadi ketimpangan yang yang sangat curam. Ini tercermin dari inflasi Tarakan yang hanya di angka 0,25 persen dan menempati urutan terendah di regional Kalimantan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara, Tina Wahyufitri mengatakan, inflasi kumulatif dari Tanjung Selor dan Kaltara, membentuk inflasi di Provinsi Kalimantan Utara. Pada bulan Januari 2022 provinsi bungsu ini mengalami inflasi sebesar 0,47 persen. Angkanya masih berada di bawah inflasi nasional sebesar 0,52 persen.
“Inflasi tertinggi di Kaltara terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 1,31 persen. Ini disebabkan naiknya tarif rumah sakit, tarif dokter umum dan dokter spesialis. Kemudian deflasi (tren penurunan harga) tertinggi ada di kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen. Hal ini disebabkan turunnya harga telepon seluler,” papar Tina dalam rilis resminya, Rabu (2/2/2022).
Adapun, inflasi Kaltara secara year on year (dibandingkan tahun sebelumnya) berada di angka 3,82 persen. Ini disumbang dari inflasi Tarakan sebesar 3,97 persen dan Tanjung Selor sebesar 3,21 persen.(*)
Reporter: Agung Riyanto
Editor: Nurul Lamunsari