Tribun Kaltim.com
Senin, 20 Desember 2021 | 15.28 WITA
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Kepala Bappeda Libang Kaltara Risdianto menjelaskan, proyek Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi adalah murni investasi swasta.
Proyek yang digadang menjadi industri hijau terbesar di dunia itu nantinya akan diresmikan pembangunannya oleh Presiden Jokowi pada 21 Desember mendatang.
Karena murni investasi swasta, Risdianto menyampaikan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai salah satu sumber energi di kawasan industri maupun pelabuhan di KIPI nantinya tidak berasal dari dana pemerintah ataupun Pemprov Kaltara.
Pemprov Kaltara, kata Risdianto, hanya berperan menyelaraskan dan mendorong investasi lewat regulasi atau perizinan yang ada.
“PLTS ini nanti panel suryanya dibangun, ini yang membangun PT KIPI bukan pemerintah karena ini full investasi swasta,” kata Risdianto, Minggu (19/12/2021).
“Kalau pelabuhan itu nanti masing-masing perusahaan kawasan industri atau pengelola kawasan yang akan membangun sesuai dengan business plan yang sudah mereka susun,” ungkapnya.
“Opsi pembangunan pelabuhan internasional dari masing-masing perusahaan, karena itu nanti untuk pelabuhan ekspor. Jadi bukan dari pemerintah, karena ini murni investasi swasta, kami di sini hanya sebagai regulator yang mendukung percepatan investasi,” tuturnya.
Risdianto memperkirakan total investasi proyek KIPI mencapai Rp 1.800 triliun dalam jangka waktu lima tahun.
Angka ini diperkirakan akan lebih tinggi, bila aktivitas dan pengembangan kawasan industri yang akan menghasilkan produk-produk seperti baterai lithium, petrokimia hingga pengolahan polysilicon, telah berjalan.
“Jadi nanti itu raw material dibawa dari Morowali dan finishing di sini, lalu nanti dari sini ke ekspor. Sehingga dari sana smelter nikelnya, barang setengah jadi dibawa ke sini, jadi di kita ini dampak lingkungan ini tidak terlalu besar, jadi produknya itu nanti baterai lithium, petrokimia, polysilicon,” katanya.
“Total investasi itu seingat saya sekitar 132 miliar USD, itu sekitar Rp 1.800 T dan ini terus bergerak karena ini akan terus dikembangkan,” terangnya.
Ia berharap, dengan adanya groundbreaking pembangunan KIPI oleh Presiden Jokowi, maka perekonomian masyarakat Bulungan dan Kaltara juga dapat terangkat.
“KIPI ini akan menggerakan ekonomi dan multiplier effect sangat besar, jadi tidak hanya di Bulungan saja tapi kabupaten kota lainnya yang juga sebagai penyangga akan terdampak secara ekonomi,” tuturnya. (*)
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi
Editor: Rahmad Taufiq