Koran Kaltara, 5 November 2021
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada akhir Oktober lalu mengingatkan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia soal antisipasi ledakan kasus Covid-19 gelombang ketiga.
Dalam arahannya melalui virtual, dia menekankan soal upaya menghadapi penyebaran virus di akhir tahun 2021.
Presiden menekankan tentang pentingnya antisipasi sejak dini. Pasalnya, banyak Negara lain yang mengalami kenaikan kasus penularan Corona, meski sempat melandai.
Seperti diketahui, Indonesia kini mulai menunjukkan tren penurunan kasus. Namun, Jokowi meminta tetap waspada dan berhati-hati.
“Saya ingatkan kepada seluruh kepala daerah, untuk antisipasi penyebaran Covid-19 pada Natal dan Tahun Baru. Kalau kita lihat dari pengalaman tahun lalu, Natal dan Tahun Baru itu memberi efek peningkatan yang tidak kecil. Oleh sebab itu, saya minta agar kepala daerah betul-betul mengelola dan mengatur untuk mengurangi adanya kerumunan,” tegas Presiden RI Joko Widodo.
Menyikapi hal itu, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengatakan, bahwa penurunan kasus di Kaltara tidak terlepas dari kesadaran masyarakat.
Penanganan yang berkelanjutan dilakukan satuan tugas bersama semua unsur yang terkait di dalamnya. Untuk itu, dia tetap mengingatkan agar masyarakat tidak lengah dengan melandainya Covid-19 belakangan ini.
“Jangan menganggap remeh penyebaran virus ini. Jadi, kalau kita sudah diingatkan, berarti kita harus waspada dan tetap taati prokes (protokol kesehatan),” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltara, Usman, bahwa antisipasi gelombang ketiga perlu jadi atensi bersama.
Apalagi hampir semua daerah di Indonesia, termasuk Kaltara sudah pernah mengalami penurunan kasus, yang kemudian terjadi lonjakan. Bahkan pada pertengahan tahun 2021 ini, banyak memakan korban jiwa.
“Gelombang ketiga tetap kita antisipasi,” ujarnya saat dikonfirmasi Koran Kaltara, Jumat (5/11/2021).
Program vaksinasi yang membentuk kekebalan kelompok alias herd immunity merupakan salah satu solusi paling baik.
Pasalnya, dengan tercapainya target vaksin, di mana 70 persen warga Kaltara memiliki kekebalan tubuh atas penularan Covid-19, bisa menekan menyebarnya virus tersebut.
“Vaksinasi harus cepat capai herd immunity. Pengalaman tahun lalu, di November dan Desember naik, setelah Nataru (natal dan tahun baru). Kalau saya optimis bisa dicapai (herd immunity) sampai akhir tahun,” tutur Usman.
Namun demikian, vaksin bukanlah satu-satunya indikator menangkal penyebaran Corona. Yang terpenting pula, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
Terlebih saat ini, kondisi di lapangan sudah mulai melonggarkan pembatasan-pembatasan yang sebelumnya diterapkan.
“Karena ini virus, kita tidak tahu kapan akan berakhir. Dengan kita ketat prokes, penularan bisa kita cegah dan minimalisir. Dan itulah arahnya kalau saat ini pandemi, bisa bergerak jadi endemi. Mungkin tidak bisa hilang sama sekali, tapi bisa memperkecil risiko dan penularannya,” pungkasnya.
Dewan Ingatkan Penanganan Jangan Kendor
Perkembangan Kasus Covid-19 setiap harinya di Kalimantan Utara (Kaltara) menunjukkan tren menurun. Kasus terkonfirmasi positif jauh lebih sedikit, sedangkan angka kesembuhan lebih banyak.
Tampak dalam data terakhir yang diperbarui Dinas Kesehatan Kaltara, kasus aktif hingga kemarin sebanyak 162 orang. Sebagian besar menjalani isolasi mandiri 146 orang, dan sisanya dirawat di rumah sakit 16 orang.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris mengaku bersyukur dengan melandainya kasus di Kaltara. Bahkan dia berharap hari–hari berikutnya tidak ada lagi penambahan kasus baru.
“Kita bersyukur, dan semoga ke depan tidak ada lagi yang tertular. Kemudian saudara kita yang masih dirawat dan isolasi mandiri, juga bisa segera diberi kesembuhan dan terbebas dari Covid-19 ini,” harapnya.
Untuk bisa mempertahankan tren penurunan, dia turut mengingatkan masyarakat soal protokol kesehatan. Selain itu, dia juga mengingatkan supaya penanganan jangan sampai menurun.
“Prokes iya (dijalankan), tapi penanganan juga jangan ikut kendor. Jadi, untuk 3 T (testing, tracing, treatment) terus dijalankan. Presiden kita juga meminta supaya semua daerah tetap antisipasi jangan sampai ada lonjakan lagi,” tegasnya.
Vaksinasi yang masih belum mencapai target, juga tak luput dari atensi dewan. Ketersediaan vaksin dari pusat, hingga pelayanan yang lebih menyeluruh diminta agar bisa dilaksanakan oleh semua daerah di Kaltara.
“Jangan sampai ada lagi kejadian masyarakat mau vaksin, tapi kehabisan stok. Sekarang ini sudah banyak gerai vaksin yang buka. Masyarakat juga kita imbau supaya memanfaatkan itu, untuk bisa disuntik vaksin. Jadi yang namanya kekebalan kelompok bisa tercapai,” terangnya. (*)
Reporter: Fathu Rizqil M
Editor: Nurul Lamunsari