— Tanjung Selor —
Program Nasional Sensus Penduduk 2020 akan dimulai pada bulan Februari nanti. Kepala Bidang Statistik Sosial Dasar pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara, Basran mengatakan, skema sensus di bulan Februari hingga Maret masih dalam bentuk online. Yakni masyarakat bisa melakukan sensus mandiri melalui website sensus.bps.go.id.
Pada laman tersebut, jelas Basran, masyarakat memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK). Kemudian dilanjutkan dengan memperbarui data pribadi sebagai kepala keluarga dan juga anggota keluarga lainnya.
“Untuk Sensus Penduduk online, kita laksanakan di daerah kota dengan target 14 persen. BPS di sini mempertimbangkan kekuatan sinyal internet dan kesiapan penduduk. Penduduk dapat menggunakan PC/Laptop/HP yang terhubung dengan internet untuk melakukan update datanya dengan memasukkan NIK dan nomor KK,” kata Basran.
Setelah skema online rampung, sensus dilanjutkan dengan pencacahan langsung. Untuk Kaltara, petugas di lapangan menggunakan model Papper and Pencil Interviewing, atau mencatat secara tradisional.
“Untuk daerah lainnya, menggunakan kuisioner. Petugas sensus penduduk akan langsung mendatangi penduduk atau rumah tangga. Kemudian bagi yang belum melakukan sensus penduduk online, akan langsung didata,” lanjut Basran.
Terkait dengan beberapa lokasi pemukiman di Kaltara yang sulit diakses, dirinya tidak menampik jika hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi BPS. Kendati demikian, Basran mengaku sudah mempersiapkan tim khusus yang akan diturunkan di lokasi tersebut.
“Untuk daerah yang sulit dijangkau, BPS akan menerjunkan Tim Task Force, atau satgas khusus. Sehingga diharapkan seluruh penduduk tercatat dalam kegiatan SP2020 ini,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Basran juga menyampaikan bahwa jajaran pemerintah daerah diharapkan bisa turut mendukung kegiatan ini. Terutama juga pada tingkat pengurus Rukun Tetangga (RT) di akar rumput masyarakat.
“Karena SP2020 merupakan milik masyarakat, maka peran pemerintah daerah termasuk ketua-ketua RT sangat dibutuhkan dalam menyukseskannya. Baik pada saat sensus penduduk online maupun saat sensus penduduk wawancara,” tutup Basran.
Sumber Berita: http://korankaltara.com/30 Oktober 2019