Koran Kaltara
Rabu, 19 Januari 2022 | 11.30 WITA
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) terus mengejar ketertinggalan untuk meningkatkan pembangunan, khususnya di daerah pedesaan. Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengatakan, perlu kerjasama semua pihak dengan merangkul mitra kerja demi meningkatkan kualitas dan mutu hidup masyarakat desa.
Dia menerangkan, pembangunan desa harus berkelanjutan. Terkait hal itu, dia mendukung terobosan yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kaltara yang bersinergi membangun desa dalam mensejahterakan masyarakat.
“Pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa harus dilakukan dengan tetap memperhatikan tujuan pembangunan desa yang berkelanjutan, merujuk pada pedoman umum pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa yang diatur dalam peraturan Menteri Desa,” jelas gubernur dikutip Dinas KISP Kaltara.
Kaltara memiliki 447 desa yang tersebar di empat kabupaten. Kepala DPMD Kaltara Edy Suharto mengungkapkan, dari jumlah tersebut, masih ada 194 desa dengan status tertinggal. Selain itu, masih ada pula 6 desa dengan status sangat tertinggal. Pihaknya akan berupaya memenuhi indikator peningkatan pembangunan desa untuk meningkatkan status desa.
“Secara umum, itu ada tiga dimensi dari kementerian yang menjadi indikator IDM (indeks desa membangun). Yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Kemudian diturunkan menjadi 53 subindikator,” jelas Edy ditemui Koran Kaltara di kantornya, Selasa (18/1/2022).
Untuk dapat memenuhi indikator tersebut, pihaknya akan melaksanakan sejumlah program. Mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), baik pemerintah desa maupun lembaga desa dan masyarakatnya. Kemudian pengembangan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Serta menjalin kerjasama dengan pihak PLN dan Telkom agar setiap desa melek teknologi.
“Termasuk juga masalah sarana dan prasarana kesehatan seperti puskesmas atau Pustu (puskesmas pembantu). Begitu pula dengan sarana pendidikan. Kita upayakan tiap desa minimal ada SD. Kalau ada satu sarana pendidikan, nilai indikator juga meningkat,” terangnya.
Terhadap sejumlah upaya itu, DPMD Kaltara menargetkan ada peningkatan status desa tahun ini. Salah satunya desa mandiri bertambah dari 31 desa menjadi 34 desa tahun ini. Sebaliknya, desa sangat tertinggal ditargetkan berkurang dari 6 desa menjadi 4 desa pada tahun 2022. Target itu terus berlanjut ke tahun-tahun berikutnya, sehingga desa-desa di Kaltara terus berkembang dan masyarakatnya sejahtera. (*)
Reporter: Fathu Rizqil Mufid
Editor: Nurul Lamunsari