Koran Kaltara, 5 Juli 2022
TARAKAN, Koran Kaltara – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tarakan mendapat jatah 7.000 sertifikat untuk Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Namun, PTSL yang ada saat ini bukan murni, melainkan dua model: PTSL Partisipasi Masyarakat (PM) dan PTSL ASN.
Ketua PTSL di BPN Tarakan, Iskandar Zulkarnain mengatakan, PTSL-PM ini di tahun sebelumnya sudah memiliki peta bidang dan berkas sehingga tinggal penerbitan sertifikat.
Jadi, PTSL-PM di tahun 2020 ada yang baru diterbitkan tahun ini.
“PTSL-PM tahun 2020 yang akan diterbitkan sertifikat tahun ini targetnya 5000. Kalau menggunakan Pemetaan Bidang Tanah (PBT) tahun 2020, 2021 atau 2020 ke bawah, itu 2.000, itu sudah ada PBT juga. Jadi, kami tidak ada pengukuran tahun ini. PTSL hanya mensertifikat yang sudah ada PBT,” ujarnya, Senin (4/7/2022).
Pada tahun 2021, ada banyak proses PBT yang sudah selesai namun belum terbit sertifikat dan menjadi target tahun ini.
Khusus tahun 2020, sebenarnya ada pembuatan PBT juga dengan pengumpul data. Sudah ada data dan peta bidang dan tinggal proses sertifikat juga akan menjadi target sampai ke sertifikat tahun ini.
“Kami selesaikan ini sebenarnya dari tahun 2017 sampai sekarang. Tahun 2021 itu kita target sertifikat hanya 3.600. Tapi, ternyata peta bidang 5.000. Nah setiap tahun kan ada (peta bidang baru masuk), makanya ini di target untuk sertifikat PBT lama itu yang dari tahun 2017,” terangnya.
Dalam menyelesaikan sertifikat, kata dia, kendala sebenarnya hanya pada target yang diberikan dari pusat.
Sama halnya di tahun lalu dari target hanya 500 sertifikat, ditambah setelah adanya kunjungan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) BPN.
Antusias masyarakat juga bagus dalam pengurusan sertifikat. Saat ini pihaknya tinggal menyisir setiap kelurahan untuk memastikan lahan yang belum memiliki sertifikat.
Hanya saja, pihaknya tidak bisa menghubungi siapa pemiliknya dan harus berkoordinasi dengan kelurahan hingga ke pihak RT dan RW.
“Kadang dari kelurahan sampai RT tidak tahu. Makanya kami kesulitan. Sampai sekarang ini yang jadi prioritas sertifikat di daerah Kelurahan Juata Laut. Jadi, PTSL-PM itu dibiayai pemerintah melalui bantuan luar negeri, kemudian dikuatkan PBT nah paling banyak di Juata Laut. Makanya tahun ini dari target 7.000 sertifikat, paling banyak 5.000 PTSL-PM di Juata Laut. Nah yang 2.000 itu tersebar,” bebernya. (*)
Reporter: Sahida
Editor: Nurul Lamunsari