Koran Kaltara,
Jum’at, 2 September 2022
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Berbagai potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih dimaksimalkan Pemkab Bulungan. Salah satunya melalui retribusi.
Sejauh ini penarikan retribusi sebagian besar dilakukan manual.
Namun, sekarang agar lebih efektif, Pemkab Bulungan memaksimalkan penarikan berbasis elektronik.
Salah satunya dengan menggunakan tapping box, kerja sama dengan salah satu perbankan daerah.
Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, agar pendapatan melalui retribusi tidak terjadi kebocoran atau dengan kata lain tidak masuk ke kas daerah, Pemkab Bulungan telah melakukan kerja sama dengan Bankaltimtara untuk memasang tapping box.
Hal itu juga merupakan tindak lanjut komitmen Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Dalam dua tahun terakhir sudah ada 35 tapping box yang ditempatkan di sejumlah hotel, restoran dan rumah makan di Bulungan. Jadi, tapping box ini merupakan alat perekam catatan transaksi yang berfungsi sebagai pembanding total transaksi yang ada di tempat usaha dengan jumlah pajak daerah yang harus dibayarkan,” ujarnya.
Tapping box akan dipasang secara bertahap, untuk memudahkan para wajib pajak melaksanakan kewajibannya membayar pajak.
Diyakini, adanya sistem online itu mampu mendorong penggunaan transaksi non tunai serta mengantisipasi kebocoran penerimaan pajak.
Dalam hal ini, pemerintah berharap pelaku usaha juga turut terlibat dalam melakukan pembangunan di daerah.
“Kita harus bergandeng tangan dalam proses pembangunan daerah dengan tertib membayar pajak,” katanya.
Terkait retribusi, juga sempat diingatkan DPRD Bulungan, agar jangan sampai pendapatan Bulungan mengalami kebocoran, jika penarikan masih dilakukan manual.
Seperti disampaikan, Wakil Ketua DPRD Bulungan, H. Hamka, meski PAD Bulungan mengalami peningkatan, namun juga perlu diantisipasi potensi kebocoran dalam penarikan retribusi pajak restoran salah satunya.
“Jika saat ini masih manual, ke depan, penarikan pajak restoran ini diharapkan bisa dilakukan secara elektronik. Sehingga, bisa meminimalisir potensi kebocoran pendapatan, sehingga bisa dimaksimalkan untuk daerah,” kata Hamka. (*)
Reporter: Norjannah
Editor: Edy Nugroho