BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara menyelenggarakan Upacara Hari Sumpah Pemuda yang ke-89 pada hari Senin tanggal 30 Oktober 2017 mulai pukul 08.00 WITA sampai dengan selesai, sesuai Pengumuman Sekretaris Jenderal BPK RI No. 12/Peng/X-XIII.2/10/2017 tanggal 24 Oktober 2017. Upacara yang dilaksanakan di halaman Kantor BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara tersebut diikuti oleh Pejabat Struktural/ Fungsional dan seluruh Pegawai BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara.
Dalam upacara ini terdapat Putusan Kongres Pemuda-Pemuda Indonesia dibacakan oleh Anak Agung Istri Indah Oktarini yang berisi antara lain:
- Kami Putera dan Puteri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah yang Satu, Tanah Indonesia.
- Kami Putera dan Puteri Indobnesia, Mengaku Berbangsa yang Satu, Bangsa Indonesia.
- Kami Putera dan Puteri Indobnesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.
Setelah mendengar putusan ini kerapatan menggelar keyakinan azas ini wajib dipakai oleh segala Perkumpulan-Perkumpulan Kebangsaan Indonesia; mengeluarkan keyakinan persatuan Indonesia diperkuat dengan memperhatikan dasar persatuannya:
- Kemauan;
- Sejarah;
- Bahasa;
- Hukum Adat;
- Pendidikan dan Kepanduan.
Dan mengeluarkan pengharapan supaya putusan ini disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan dimuka rapat perkumpulan-perkumpulan kita.
Plh. Kepala Perwakilan, Ridwan Sani Matondang bertindak selaku Inspektur Upacara, pada pidatonya menyatakan bahwa dalam sebuah kesempatan, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno pernah menyampaikan: “Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu Bahasa, satu bangsa dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir.” Pesan yang disampaikan oleh Bung Karno ini sangat mendalam khususnya bagi generasi muda Indonesia. Api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan. Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita juga harus berani melawan ago kesukuan, keagamaan dan kedaerahan kita. Ego ini yang kadang kala mengemuka dan menggerus persaudaraan kita sesama anak bangsa. Kita harus berani mengatakan bahwa Persatuan Indonesia adalah segala-galanya, jauh diatas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan apalagi golongan.
Upacara diakhiri dengan pembacaan do’a dan dilanjutkan dengan ramah tamah berjabat tangan antar pegawai BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara. (kan)