Koran Kaltara, 21 Januari 2022
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Kondisi infrastruktur jalan penghubung antar desa dan kecamatan di Bulungan memang belum semua lancar. Utamanya ke wilayah hulu.
Meski akses telah terhubung, namun kondisinya masih sekedar fungsional.
Masyarakat pun berharap jalan ke desa-desa terbangun. Seperti salah satunya yang diharapkan Kepala Desa Long Lejoh, Irawan.
Ia menyampaikan, sejak lama warganya berharap jalan dari Long Lejoh, Kecamatan Peso, bisa dibangun hingga menuju Kota Tanjung Selor atau minimal bisa sampai di Desa Penjalin Kecamatan Tanjung Palas.
Khususnya, badan jalan di sisi kanan sungai ketika warga hulu menuju Tanjung Selor, atau sering disebut ketika mudik.
“Panjang jalan mungkin ratusan kilometer, minimal bisa dibuka lagi jalannya. Karena dulu sekali jalan tersebut bisa digunakan,” ujarnya.
Menurut Irawan, jika akses jalan darat dibuka, tak hanya mempermudah masyarakat secara umum, tetapi juga bagi para petani yang membawa hasil taninya.
Ia mengatakan, sejauh ini masyarakat hanya mengandalkan jalur air dengan transportasi speedboat. Sementara biaya yang dikeluarkan dinilai terlalu tinggi.
“Menggunakan speedboat perlu ongkos sekitar Rp300 ribu dari Long Lejoh ke Tanjung Selor. Sementara kalau menggunakan jalur darat, ongkos travel hanya Rp150 ribu. Tentu kalau menggunakan jalur darat biaya lebih murah,” jelasnya.
Beberapa hasil tani yang saat ini, di antaranya produksi perkebunan kakao, buah, sayur hingga perkebunan karet.
Informasi yang diperoleh, jalan yang diusulkan tersebut merupakan sisi jalan berbeda dari jalur yang biasa digunakan masyarakat ketika menuju ke kecamatan paling hulu Bulungan itu.
“Kalau jalan yang ada saat ini, berada di sisi kanan ketika kami mudik ke Tanjung Selor. Kami harus menyeberang dulu menggunakan angkutan penyebaran di Long Beluah Kecamatan Tanjung Palas Barat,” bebernya.
Setidaknya jika jalan itu dibangun, maka akan mempermudah akses sekitar enam desa di tiga kecamatan yang ada di hulu.
Irawan berharap, hal ini bisa diakomodir oleh Pemerintah Daerah. “Saya tidak tahu kalau untuk status jalan, tetapi jika ini bisa dibantu pasti sangat membantu masyarakat,” katanya.
Sebelumnya, Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, dalam upaya pemerataan pembangunan daerah, Bulungan masih mengandalkan anggaran pemerintah pusat.
Ia menegaskan anggaran pembangunan infrastruktur tidak sepenuhnya bersumber APBD. Sebab, ada beberapa kegiatan fisik yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Tapi untuk itu dilakukan bertahap. Kami tahu untuk infrastruktur masih perlu dipenuhi. Secara teknis dinas terkait juga berupaya memaksimalkan kemampuan (anggaran) yang ada di daerah,” ujarnya. (*)