Koran Kaltara
Rabu, 2 November 2022
NUNUKAN, Koran Kaltara – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nunukan tahun 2023 diestimasi bakal mengalami kenaikan hingga 24,43 persen dari APBD tahun 2022 sebelum masuk perubahan.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Nunukan H Hanafiah saat menyampaikan nota keuangan rancangan APBD Nunukan tahun 2023 dalam rapat paripurna yang dipimpin langsung Ketua DPRD Nunukan, Hj Leppa pada Selasa (1/11).
Dia menjelaskan, pendapatan daerah tahun 2023, secara keseluruhan diestimasikan sejumlah Rp1.486.431.829.763 atau Rp1,486 triliun.
Angka ini naik sebesar Rp291.820.006.306 atau 24,43 persen dari APBD tahun 2021 (sebelum perubahan) yakni sebesar Rp1.194.611.833.457 atau Rp1,194 triliun.
Angka pendapatan daerah ini terdiri dari PAD tahun 2023 sebesar Rp110.004.528.459. Jumlah ini turun Rp20.774.254.688 atau turun 15,88 persen dibanding tahun 2022 sebesar Rp130.818.783.147.
Untuk pendapatan transfer tahun 2023 sebesar Rp1.376.387.301.304 atau Rp1,376 triliun. Angka ini naik sebesar Rp312.594.260.994 atau naik 29,38 persen dibanding tahun 2022 sejumlah Rp1.064.793.040.310.
“Untuk lain-lain pendapatan yang sah tahun 2023 sama dengan tahun 2022 yakni nol rupiah,” ujarnya.
Kemudian untuk belanja daerah pada rencana APBD 2023 sebesar Rp1.513.431.829.763. Angka ini naik Rp283.820.006.306 dari tahun 2022 yakni Rp1.229.612.824.457.
Belanja ini terdiri dari belanja operasi tahun 2023 sejumlah Rp935.393.529.284. Jumlah ini naik sebesar Rp88.673.640.497 atau 10,47 persen dari tahun 2022 yakni sebesar Rp846.718.888.787.
Tak hanyak itu, belanja modal tahun 2023 ikut naik 118,48 persen dari tahun 2021. Dimana, tahun 2023 sebesar Rp275.389.292.588, namun tahun 2022 sebesar Rp126.045.595.670.
Untuk belanja tak terduga tahun 2023 berjumlah Rp14.992.173.987. Angka ini naik Rp9.867.987 atau 0,07 persen dari tahun 2022 sebelum perubahan yakni Rp14.982.306.000.
Begitu juga belanja transfer tahun 2023 juga mengalami kenaikan 18,93 persen dibanding tahun 2022. Dimana, tahun 2023 sebesar Rp 287.657.829.893 dan tahun 2022 Rp241.865.043.000.
Hanafiah juga menyebutkan pembiayaan daerah dalam APBD tahun 2023 terdiri dari penerimaan pembiayaan tahun 2023 berjumlah Rp27 miliar yang bersumber dari prediksi penerimaan sisa lebih perhitungan anggaran daerah tahun 2022 dan sisa anggaran DAK sebelum perubahan tahun 2022.
Selanjutnya, pengeluaran pembiayaan daerah nol rupiah. Pembiayaan netto sejumlah Rp27 miliar, dimana pembiayaan netto dimaksud untuk menutup defisit anggaran daerah tahun anggaran 2023.
“Jadi, RAPBD 2023 ini sudah sesuai dengan alokasi definitif dan dana transfer pusat ke daerah. Nah, ini juga belum termasuk bantuan keuangan dari Provinsi Kaltara tahun 2023,” pungkasnya.(*)
Reporter: Asrin
Editor: Hariadi