Kaltara Harus Mandiri secara Fiskal

Koran Kaltara, 26 Oktober 2021

TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Senin (25/10/2021), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan testimoni secara virtual. Disaksikan langsung oleh Gubernur Zainal Arifin Paliwang, Wakil Gubernur Yansen TP dan sejumlah pejabat dalam acara syukuran hari jadi di Lapangan Agatis Tanjung Selor, Mendagri juga menjelaskan beberapa hal soal Kaltara.

  • Mendagri: Kunci Terpenting adalah Sumber Daya Manusia

Sebagai provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Kaltara disebut sebagai daerah yang punya potensi besar. Bahkan dengan jumlah penduduk yang relatif masih sedikit, yakni sebanyak 701.814 jiwa (sensus penduduk 2020), sumber daya alam (SDA) Kaltara sangat kaya.

“Tingkat pertumbuhan penduduk Kaltara 2,89 persen dengan indeks pembangunan manusia 71,72. Kaltara memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Baik tambang, minyak dan gas alam, batu bara kemudian juga perkebunan, potensi kelautan, dan berbagai potensi yang lainnya. Modal penting bagi Kaltara untuk bisa kembangkan diri sebagai dari daerah otonom,” kata Toto, kemarin.

Untuk itu, Mendagri menegaskan agar pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten/kota bersama semua stakeholder yang ada, memaksimalkan potensi tersebut. Sehingga ke depan, Kaltara bisa mandiri secara fiskal dan tidak bergantung kepada pusat untuk bisa melakukan pembangunan.

“Supaya bisa mandiri secara fiskal, tak banyak tergantung pemerintah pusat. Kunci terpenting adalah sumber daya manusia (SDM). Tanpa sumber daya manusia yang unggul, sehat, mandiri dan terlatih, maka semua sumber daya alam tak memiliki nilai tambah. Bahkan masyarakat bisa jadi penonton di tengah melimpahnya sumber daya alam tersebut,” ujarnya.

Mendagri menekankan agar pemerintah benar-benar fokus terhadap pembangunan SDM. Di samping, upaya lainnya seperti pembangunan infrastruktur, kemudian perbaikan-perbaikan sektor dasar untuk dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di daerah.

“SDM yang unggul hanya bisa dicapai dengan perkuat bidang pendidikan. Baik formal mulai dari PAUD, SD, SMP sampai SMA dan perguruan tinggi, dan lain-lain. Maupun juga yang informal seperti pendidikan vokasi, keahlian, dengan menyesuaikan potensi geografi yang ada. Di tangan orang-orang yang terdidik, terlatih, dan inovatif, maka sumber daya alam ini, akan menjadi nilai tambah luar biasa yang dapat dikembangkan. Namun tetap ramah pada lingkungan sehingga akan dapat membuat Kaltara yang penduduknya tidak terlalu banyak menjadi melompat,” terang mantan Kapolri tersebut.

Lompatan kemajuan daerah, lanjutnya, ditandai dengan pendapatan asli daerah (PAD) yang meningkat. Bahkan melebihi dana transfer pusat ke daerah. Artinya, pembangunan terus alami kemajuan sehingga kesejahteraan masyarakat juga tercapai. (*)

Reporter: Fathu Rizqil Mufid
Editor: Nurul Lamunsari