Lulusan SMK di Kaltara Paling Banyak Menganggur

Koran Kaltara,
Jum’at, 20 Mei 2022

TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Tingkat pengangguran terbuka di Kalimantan Utara dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi yang paling tinggi pada periode Februari 2022.
Demikian disampaikan Koordinator Fungsi Statistik Sosial pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, Basran.

Dalam rilis tertulis, ia menjelaskan, tingkat pengangguran dari SMK mencapai 10,14 persen. Dapat diartikan jika dari 100 lulusan SMK di Kaltara, 10 di antaranya menjadi pengangguran.

“Dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, TPT dari SMK paling tinggi,” kata Basran.

Sementara itu, TPT yang paling rendah adalah mereka dengan pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah, yaitu sebesar 1,62 persen.

Dibandingkan Februari 2021, kategori pendidikan yang mengalami kenaikan TPT adalah SMA dan SMK. “Masing-masing naik sebesar 4,02 persen poin dan 6,89 persen poin,” jelasnya.

Adapun, jika dibandingkan Februari 2020, terdapat dua tingkatan pendidikan yang mengalami penurunan, yakni SD ke bawah dan perguruan tinggi.

“Masing-masing turun sebesar 1,84 persen poin dan 6,40 persen poin,” ujarnya.

Secara umum, ia memaparkan, TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.

“TPT hasil Sakernas Februari 2022 sebesar 4,62 persen. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar empat orang penganggur,” ujarnya.

Kendati demikian, TPT mengalami penurunan sebesar 0,05 persen poin dibandingkan Februari 2021, dan mengalami penurunan sebesar 1,09 persen poin dibandingkan dengan Februari 2020.

Lebih detail, pengangguran berjenis kelamin laki-laki sebesar 4,09 persen, lebih rendah dibanding TPT perempuan yang sebesar 5,70 persen.

“TPT laki-laki Februari 2022 mengalami penurunan sebesar 0,14 persen poin, sedangkan TPT perempuan mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen poin apabila dibandingkan dengan Februari 2021,” pungkasnya. (*)

Reporter: Agung Riyanto
Editor: Nurul Lamunsari