BPK Nilai Keterbatasan Pegawai Tantangan dalam Melakukan Audit

-Tarakan-

Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hasan Bisri mengatakan, keterbatasan jumlah pegawai merupakan salah satu tantangan bagi BPK dalam melakukan audit laporan keuangan negara.

“Ini memang menjadi tantangan tersendiri, karena kami berkejaran antara jumlah tenaga dengan pemekaran daerah,” katanya di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (25/8).

Hasan mengatakan, pemekaran provinsi atau daerah selalu menimbulkan persoalan. Karena jumlah pegawai hanya 6000 orang, padahal menurut peraturan perundangan, BPK harus memiliki perwakilan di setiap provinsi.

“Kalau ada penambahan provinsi, kami harus menambah tenaga. Padahal (kuota) dari pemerintah tahun ini hanya menambah 254 orang. Jadi pertumbuhannya memang lambat,” katanya.

Menurut dia, salah satu upaya untuk mengatasi keterbatasan pegawai, terutama tenaga auditor, BPK akan melakukan kerja sama dengan kantor akuntan publik, untuk membantu proses audit sesuai dengan tata kelola berlaku.

“Kalau boleh kami akan menggunakan ‘outsourcing’ tenaga pemeriksa, misalnya dari kantor akuntan publik, untuk melakukan audit sesuai ‘term of reference’ BPK,” katanya.

Selain itu, BPK akan mendorong penggunaan e-audit untuk mempermudah penyediaan data dan saat ini sedang disiapkan peraturan hukum yang lebih memadai terkait pemanfaatan sistem teknologi informasi tersebut.

“Kami membangun komitmen dulu dengan pemerintah, karena ada kekhawatiran dengan keamanan data. Kami memberikan jaminan, bahwa data yang masuk hanya untuk kepentingan pemeriksaan. Saat ini, sebagian besar KL sudah terkoneksi, namun di pemda masih terkendala jaringan,” ujarnya.

Hasan menambahkan, meskipun adanya keterbatasan pegawai dan sistem tersebut, BPK masih berupaya untuk mencapai target 20 persen audit kinerja sesuai rencana strategis institusi periode 2011-2015.

“Kami mengutamakan audit laporan pemeriksaan terlebih dahulu. Memang bertentangan dengan renstra, tapi bagi kami ini tantangan tersendiri. Saya harap target audit kinerja 20 persen tercapai pada 2015,” ujar Hasan.

 

Sumber Berita: skalanews.com | 25 Agustus 2014