Catat Rekor Tertinggi Sejak Kaltara Terbentuk, APBD Kaltara Perubahan 2023 Ditetapkan Rp 3,5 T

Media : Radar Kaltara
Senin, 30 Oktober 2023 | 09.24 WITA

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) menyetujui bersama Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2023 sebesar Rp 3,5 triliun.

Hal ini disampaikan pada Rapat Paripurna ke-23 Masa Persidangan III tahun 2023 tentang Persetujuan Bersama atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD Perubahan tahun 2023 di Gedung DPRD Kaltara, Tanjung Selor, Rabu (27/9).

Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang mengatakan, jika dibandingkan dengan APBD Murni tahun 2023 lalu, nilai yang di perubahan ini mengalami peningkatan sekitar Rp 500 juta. Sebab, di APBD Murni tahun 2023 itu nilainya hanya sekitar Rp 2,99 miliar. “Perubahan APBD ini peningkatannya ada di dana transfer dari pusat,” ujar Zainal kepada Radar Kaltara saat ditemui usai menghadiri rapat paripurna tersebut.

Adapun untuk anggaran yang ada ini, lanjut Wakapolda Kaltara pertama ini, nanti akan dipergunakan sesuai dengan kegiatan prioritas yang sudah diprogramkan, di antaranya seperti penanganan kerusakan Jalan Lingkar Krayan dan jalan pendekat ke lokasi Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi.

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD)Kaltara, Denny Harianto menambahkan, angka di APBD Perubahan tahun 2023 sekitar Rp 3,5 triliun ini merupakan rekor tertinggi APBD Kaltara sejak awal terbentuk.“Ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi Kaltara sangat bagus dan kepercayaan pemerintah pusat kepada Pemprov Kaltara semakin tinggi,” katanya.

Tentu, hal ini selaras dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang dicapai oleh Pemprov Kaltara selama 9 kali berturut-turut.“Apalagi sampai 10 kali (capaian WTP berturut-turut), itu rekor sudah,” katanya.

Pada prinsipnya, dari anggaran yang ada ini, pihaknya tetap mengutamakan urusan wajib dulu, seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur sesuai dengan persentasenya. Setelah itu baru melihat prioritas lainnya dengan menyesuaikan pada kemampuan anggaran. (iwk/har)