Registrasi BBM Subsidi Masih Rendah

Koran Kaltara,
Senin, 8 Agustus 2022

TARAKAN, Koran Kaltara – Penerapan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bagi yang sudah terdaftar, saat ini di Tarakan sudah dalam tahap registrasi.

Pendaftar juga nantinya akan diverifikasi dulu untuk memastikan penerima subsidi tepat sasaran.

Sales Branch Manager Rayon V Kaltimut Pertamina Depo Tarakan, Azri Ramadan Tambunan mengungkapkan masih ada masyarakat yang masih belum paham tentang pembelian BBM subsidi menggunakan aplikasi MyPertamina.

“Masih ada masyarakat yang pikirnya bayar pakai aplikasi. Padahal di aplikasi itu cuma registrasinya saja. Nanti kalau yang berhak dapat barcode,” katanya, Rabu (3/8/2022).

Pada saat verifikasi, ia tambahkan, jika ada dinyatakan berhak dan mendapatkan barcode selanjutnya barcode ini yang dijadikan identifikasi untuk pengisian BBM subsidi di SPBU atau APMS.

Tapi, untuk pembelian atau pembayarannya bisa cash atau pakai aplikasi.

BBM subsidi ini, seperti pertalite yang merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) dan solar subsidi verifikasi hanya untuk pengguna kendaraan roda empat.

“Sekarang ini di Tarakan sudah tahap registrasi. Setelah registrasi, tim dari pusat bukan daerah, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak,” tuturnya.

Registrasi di website, aplikasi MyPertamina atau situs resmi http://subsiditepat.mypertamina.id.

Misalnya ada masyarakat yang kesulitan mendaftar, bisa mendatangi stand Pertamina yang sudah disediakan.

“Seperti di kliniknya begitu lah. Jadi kalau kesulitan daftar bisa ke SPBU reguler ada stand kita. Seperti di SPBU Mulawarman, bisa dibantu petugas disana. Per SPBU ada 3 sampai 4 orang,” imbuhnya.

Pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat, melalui media sosial dan akun official terkait pendaftaran.

Belum lama ini pihaknya juga mendatangi Pemkot Tarakan untuk memberikan edukasi kepada para ASN maupun masyarakat yang bertanya.

Setelah proses registrasi, diperkirakan September atau paling cepat di pekan ketiga dan keempat Agustus ini pembelian menggunakan aplikasi sudah bisa di realisasikan di Tarakan.

Pihaknya masih melihat jumlah registrasi yang dilakukan.

“Sejauh ini masih rendah lah, jumlah masyarakat yang melakukan registrasi. Mungkin kami akan coba galakkan lagi sosialisasinya,” ungkapnya.

Sebenarnya proses registrasi juga cukup mudah. Masyarakat hanya diminta memberikan data yang umum.

Melalui website juga, jika masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan media sosial juga sudah kemungkinan sudah tahu cara mendaftar.

Jika sudah diberlakukan nanti, maka pembelian BBM subsidi ini sudah diwajibkan teregistrasi dan memiliki barcode.

Namun, ia meminta masyarakat tidak juga menyalahartikan tidak bisa membeli BBM jika tidak ada barcode, tetapi masyarakat tersebut bisa saja tidak berhak mendapatkan BBM bersubsidi.

“Kalau BBM non subsidi kan bebas saja. Aplikasi ini bukan untuk metode pembatasan, tetapi untuk metode filterisasi siapa yang berhak dan tidak, jadi tepat sasaran. Kan sifatnya terbatas karena subsidi. Kalau sudah berlaku, penjualan BBM subsidi tepat sasaran. Orang yang seharusnya mendapatkan, tidak ada lagi di SPBU karena pembelinya benar-benar di filter,” tandasnya. (*)

Reporter: Sahida
Editor: Rifat Munisa